Selasa, 18 Desember 2018

Our Project

Project yang kami kerjakan akhirny rampung juga :)
Kami menyelesaikan project di Gedung LSI IPB. Berikut adalah hasil dari project yang kami buat :

 Video 1. Titik Penting dalam Stabilitas Kapal

Video 2. Stabilitas kapal (tampak samping)


Perhitungan stabilitas kapal sangat penting, karena sangat menentukan keselamatan kerja kapal tersebut. Beberapa titik penting dalam stabilitas kapal yaitu, G (titik pusat gravitasi kapal), B (Titik pusat apung kapal), M (metacenter kapal).

Berikut adalah hasil dokumentasi selama pembuatan project.


Gambar 1. Proses Penyelesaian Project

Gambar 2. Our Team :)
 
 
 

TERIMA KASIH :)



Minggu, 16 Desember 2018

Project Setengah Jadi

Project stabilitas yang kami buat sudah sampai tahap pembuatan gambar. Gambar dibuat menggunakan aplikasi CorelDraw.
Berikut gambar hasil design menggunakan CorelDraw.


Gambar tersebut kemudian disatukan menggunakan aplikasi Movie Maker, sehingga terbentuklah sebuah video tentang stabilitas kapal.



Next...

Selasa, 11 Desember 2018

Planning

Dalam pembuatan suatu project tentu sangat dibutuhkan perencanaan.
Berikut merupakan dokumentasi dari perencanaan yang dilakukan oleh kelompok kami yang bertempat di Gedung LSI IPB pada hari Rabu, 05 Desember 2018.

Gambar 1. Proses perencanaan pembuatan project


Gambar 2. Selfie dulu sebelum pulang :D


Tahap perencanaan :
1.) Penentuan project yang akan dibuat (Terpilih topik "Stabilitas")
2.) Mencari referensi tentang stabilitas di google dan youtube
3.) Proses pembuatan project
 
 
 
 
 
NEXT....


Senin, 10 Desember 2018

Stabilitas Kapal

Hind (1967) menyatakan, keselamatan pelayaran suatu kapal lebih banyak ditentukan oleh stabilitas. Stabilitas kapal adalah kemampuan kapal tersebut untuk kembali ke posisi semula setelah mengalami gaya-gaya tarik dari luar maupun dari dalam kapal yang menyebabkan kapal itu miring. Selanjutnya dijelaskan bahwa pada suatu benda yang mengapung diam di permukaan air terdapat dua gaya utama yang sama besar dan bekerja berlawanan arah pada sumbu vertikal, yaitu gaya berat G (Center of Gravity) dan gaya apung B (Center of Buoyancy). Lester (1985) menyatakan bahwa terdapat 3 titik yang memegang peranan penting dalam peninjauan stabilitas suatu kapal yaitu titik G, B dan M. Selanjutnya menurut Kok (1983), titik berat G (Center of gravity) adalah titik resultan gaya berat seluruh bagian kapal termasuk semua isi yang berada didalamnya yang menekan ke bawah; titik apung B (Bouyancy) adalah titik berat geometris bagian kapal yang terbenam dalam air yang menekan ke atas dan titik M (Metacenter) adalah tinggi sudut inklinasi dari lunas kapal serta titik pusat garis yang bekerja gaya apung dan gaya berat. Gaya-gaya yang menyebabkan terjadinya stabilitas adalah gaya berat G yang besarnya sama dengan pemindahan air D (displacement), dan gaya apung yang bekerja pada B yang sama juga besarnya dengan pemindahan air D (displacement) seperti dikemukakan dalam hukum Archimedes: “Sebuah benda yang seluruhnya atau sebagian tercelup di dalam suatu fluida akan diapungkan ke atas dengan sebuah gaya yang sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut”. Bila G dan B letaknya tidak vertikal segaris, maka akan terjadi momen kapal bergerak sesuai arah momen. Berdasarkan posisi relatif titik M terhadap G, maka Muckle (1978) menyatakan sebagai berikut :

  1. Apabila titik G berada di bawah titik M maka momen penegak (Righting moment, RM=∆.GZ, sedangkan GZ=GM Sin θ) bernilai positif karena lengan penegak (GZ) bernilai positif. Momen penegak ini sanggup mengembalikan kapal ke posisi tegak semula. Stabilitas yang demikian disebut stabilitas positif (stabil).

  1. Apabila titik G dan M berimpit, maka momen penegak (RM) akan sama dengan nol karena tidak terbentuk lengan penegak (GZ=0) sehingga RM=0. Ini berarti apabila kapal sengat (olengan cepat) maka kapal tersebut akan tetap sengat sebab tidak ada lengan penegak. Stabilitas yang demikian disebut stabilitas netral.

  1. Apabila titik G berada di atas titik M maka momen penegak (Righting moment, RM) bernilai negatif karena lengan GZ bernilai negatif. Momen penegak ini tidak mampu mengembalikan kapal ke posisi tegak semula, malah membantu memiringkan kapal dan kemungkinan kapal terbalik.

Stabilitas adalah kemampuan kapal untuk kembali ke posisi semula sesudah miring akibat bekerjanya gaya-gaya terhadap kapal (Hind, 1967). Sebaliknya Edward dan Robert (1980), menyatakan bahwa stabilitas adalah kombinasi antara ukuran yang cocok dan pembagian berat muatan yang memungkinkan kapal untuk mengikuti kekuatan angin dan gelombang, serta selalu dapat kembali tegak dan seimbang lagi atau kecenderungan kapal yang bergoyang ke kiri dan kekanan untuk kembali ke posisi tegak. Selanjutnya Handryanto (1982) menambahkan bahwa stabilitas adalah kehendak dari kapal untuk kembali ke keadaan semula apabila kapal tersebut mendapat tenaga atau gaya dari luar. Kapal dikatakan stabil jika pada saat kapal dimiringkan, kapal cenderung kembali ke posisi semula dengan periode olengan relatif pendek. Kapal dikatakan tidak stabil jika pada saat dimiringkan lambat kembali ke posisi semula, periode olengan kapal relatif panjang untuk kembali pada keadaan semula. Kapal dikatakan dalam keadaan netral jika, pada saat kapal dimiringan tidak menjauh dari posisi semula (Attwood dan Pengelly, 1967).


DAFTAR PUSTAKA
Ayodhyoa, A.U. 1972. Fishing Boat. Corespondence Course Centre. IPB. Bogor. 66 P
Ariyanto. 1986. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Bina Aksara. 53 Hal.
Atwood, E.L. O.B.E dan Pengelly, H.S. C.B. 1967. Theoritical Naval Architecture. Longmans.
Great Britain.
Dalzell, J.F., 1978. A Note On The Form of Ship Roll Dumping. Journal of Ship Research 22 No.
3 pp. 1978-1985.
Handryanto, 1982. Pembuatan Gill Net 14,5 GT di PT. M. Jusdi. Tegal. Jawa Tengah. Karya
Ilmiah. Fakultas Perikanan. IPB. Bogor. 134 Hal.
Hind, J.A. 1967. Trim and Stability of Fishing Vessel. Fishing News (Ltd. London. 120 P. 
Karman, A. 1996. Pengaruh ukuran luas sirip terhadap stabilitas model kapal tipe lambut. Skripsi
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. UNSRAT. Mdo. 28 Hal.
Kok, H.G.M. 1983. Bangunan Kapal. Martech. 149 Hal. 
Lester, A.P. 1985. Merchant Ship stability. Butter worth and Co. London 502 P.
Mandagi, I.F., 2003. Studi Tentang Penurunan Sudut Oleng (Roll Dumping) Pada Kapal Pukat
Cincin di Pesisir Bitung dan Bunaken Propinsi Sulawesi Utara. Thesis. Program
            Pascasarjana. UNSRAT. Manado. 46 Hal.
Masengi, K.W.A., 1992. Studies On The Characteristic Of A Small Fishing Boat From The
Viewpoint Of Seakeeping Quality. Graduate School Of Marine Sience and Engineering.
            Nagasaki University.
Muckle, W. 1978. Naval Architercture of Marine Engineers. New Butterword and co. 407 P.
Nomura, M and T. Yamazaki. 1977. Fishing Techniques I. JICA. Tokyo. 206 P.
Santoso, I. G.M. dan J.JH Suyono. 1983. Teori Bangunan Kapal. Direktorat Pendidikan
menengah Kejuruan. Depdikbud. Jakarta. Suryabrata, J. 1987. Metode Penelitian. CV.
Rajawali. Jakarta. 126 Hal. 

Undang-undang Republik Indonesia No. 21 Tahun 1992. Tentang Pelayaran. Bab I. Ketentuan
Umum Pasal 1 Ayat 2


 



 

 


Our Project

Project yang kami kerjakan akhirny rampung juga :) Kami menyelesaikan project di Gedung LSI IPB. Berikut adalah hasil dari project yang kam...